Rabu, 15 Mei 2013

Membubut ( lathing )

Alhamdulilah kesempatan ngepost masih diberikan ALLAH kepada saya, yang mana sekarang akan kita bahas mengenai teknik-teknik pembubutan pada metal work. Mungkin sudah banyak website yang lebih rinci membahas ini, jadi mohon maap aja kalo post kali ini kurang lengkap. :D. tapi semoga saja tetap bisa membantu para viewer sekalian.. ;)
Sebelum melangkah lebih lanjut mungkin ada yg masih awam sama mesin bubut. Nah mesin bubut pada dasarnya adalah mesin yg digunakan untuk membentuk benda menjadi poros yang benar-benar bulat dan presisi. Sebenarnya ada banyak macam mesin bubut dengan berbagai bentuk dan ukuran sesuai kegunaannya. Namun prinsip penggunaannya tetap sama persis. sekarang mari kita bahas langkah-langkah membubut yang benar ...

1. Sebelum mulai menuju mesin, harus kita perhatikan dulu gambar kerja/jobsheet yg akan kita kerjakan. Pertama yang harus kita perhatikan adalah alat ukur yg diperlukan. Jadi jika sebuah gambar kerja menunjukkan pengerjaan dengan keteletian 0,01 mm, kita harus menggunakan alat ukur mikrometer. Namun jika hanya menunjukkan ketelitian < 0,05 mm, dapat kita gunakan jangka sorong dg ketelitian 0,05 mm. Jangan lupa alat ukur tambahan, seperti mal ulir, bevel protector, atau alat bantu ukur lainnya jika harus dibutuhkan untuk menunjang pengerjaan suatu produk.

2. Perhatikan alat potong apa yg dibutuhkan. Pemilihan jenis alat potong yang tidak sessuai dengan material, akan menjadikan permukaan pembubutan yang kurang sempurna/ kurang halus.

3. Setelah menyiapkan segala peralatan, sekarang kita harus menghitung rpm mesin yg tepat untuk pengerjaan produk. Namun bagi para ahli atau mereka yang sudah terbiasa, jarang sekali melakukan perhitungan rpm ini karena sudah terbiasa bermain dengan perasaan. Meskipun begitu, bagi pemula atau yg masih dalam tahap belajar, harus kita lakukan perhitungan rpm, agar dapat merasakan seberapa cepat putaran untuk tiap-tiap diameter, sehingga perasaan dalam membubut akan muncul dengaan sendirinya.

4. Pasang pahat hingga setinggi senter, bisa menambah pengganjal untuk meninggikan atau mengatur toolposh yg mempunyai pengungkit pahat.

5. Sekarang saatnya menghidupkan mesin, kemudian memasang benda kerja di spindle.

6. Set rpm dengan mengatur handle handle rpm, tiap-tiap mesin mempunyai handle yang berbeda.

7. putar benda kerja, dan pemakanan dapat dilakukan dengan memutar eretan melintang, dan panjang pemakanan dapat dilakukan secara otomatis atau manual dengan memutar eretan memanjang.

Semoga artikel kali ini cukup membantu sobat2 yang mau belajar membubut.. :)



Senin, 13 Mei 2013

Kerja Bangku

Bila anda seorang sastrawan, mungkin akan mengartikan kerja bangku -- kerja dengan duduk di bangku -- :D
entah mengapa bisa dinamakan kerja bangku, padahal dalam kerja bangku seseorang harus bekerja dengan mengeluarkan seluruh tenaganya dalam menghasilkan suatu bentuk dari logam, dengan atau tanpa menggunakan mesin sederhana. Bagi para pelajar di teknik pemesinan, inilah yang paling dibenci, dimalesi, atau bahkan ditakuti. Sebagian dari mereka juga menganggap kerja bangku merupakan kompetensi tidak penting. Padahal melalui kerja bangku kita bisa berkenalan dengan kerasnya besi, juga dengan tajamnya kikir dan gergaji. Sehingga kedepannya diharapkan bisa lebih merasakan karakteristik dari besi. Setelah mendapatkan feeling pada besi, nantinya dalam memproses menggunakan mesin perkakas bisa menjadi lebih mudah dan tidak terjadi ukuran blong/tekor.
Sekarang mari kita bahas pekerjaan apa saja sih di kerja bangku itu --

1. Mengikir
Mengikir adalah melakukan pengurangan ukuran, mengubah bentuk, atau menghaluskan suatu permukaan logam, ( kebanyakan besi dan baja ) dengan cara menggosokkan berkali-kali batang kikir dengan searah diatas permukaan dengan diberi penekanan tegak lurus terhadap benda kerja. Hal terpenting dalam mengikir adalah tenaga dan perasaan. Mengikir tanpa tenaga tidak akan berarti apa-apa pada permukaan yang kita kikir. Sementara jika mengikir tanpa perasaan, akan menjadikan benda kerja blong ( melewati batas ukuran dan toleransi ), tidak sejajar atau tidak siku, bahkan bisa menjadi rusak. Inilah pentingnya mengenalkan cara pengikiran yang benar kepada para pelajar pemesinan. Nahh berikut ini akan saya sajikan beberapa bentuk kikir :
dari atas -- kikir persegi panjang, kikir setengah bulat, kikir segi empat, kikir bulat, kikir segi segitiga sama sisi(ekorburung), kikir segitiga lancip.
 

2. Menggergaji
Menggergaji besi tentu berbeda dengan menggergaji benda lunak seperti kayu dsb. Ketika menggergaji besi, selain bertenaga juga harus sabar. Karena dalam memotongnya cukup lama dalam setiap pemakanan. Namun ketika proses produksi, sering juga pemotongan ini dilakukan dengan mesin gerinda potong, gergaji mesin, ataupun LPG blender. Selain itu dalam proses menggergaji manual, banyaknya gigi/inch dari gergaji juga harus kita perhatikan.

3. Menggerinda
Ada dua jenis gerinda secara umum. Yaitu gerinda bangku dan gerinda tangan. Penggunaanya sebenarnya sama, namun untuk gerinda bangku biasanya dikususkan untuk mengasah alat potong, sedangkan gerinda tangan seringkali digunakan menghaluskan ujung besi yg tajam, membersihkan permukaan (memoles), menghaluskan hasil las, dll. Sebenarnya ada banyak macam gerinda tangan, namun maaf saja kalu saya tidak bisa membahasnya dikesempatan ini :).

4. Mengebor
Tentunya semua orang faham apa itu mengebor. Yang dimaksudkan disini adalah bor tangan, karena jika bor meja (milling&drilling) sudah termasuk penggunaan mesin perkakas, bukan pengerjaan manual. 


5. Mengetap dan snei
Mengetap atau mengulir dalam, ini adalah pekerjaan yang dilakukan untuk membuat mur dari sebuah lubang.  Dilakukan dengan batang tap yg diputar perlahan menggunakan tap holder dan bolak balik di dalam lubang sehingga terdapat profil suatu mur. Jadi ada 3 cutter tap. Pertama adalah batang tap tumpul untuk pengerjaan pertama, kemudian sedang, dan terakhir lancinp, untuk finishing. Jenis dan ukuran tap ini sudah distandarisasi menurut ulir kebanyakan, seperti metric dan withwort.
Sedangkan Snei adalah pembuatan ulir luar ( baut ). Proses pembuatannya juga sama dengan tap. Pembuatannya melalui tiga tahap, namun dengan satu snei saja. Dalam pemakannya diatur dengan menggunakan baut. Tahap pertama agak longgar, kemudian semakin kencang hingga tahap ketiga.
Kebanyakan snei hanya digunakan untuk membuat baut ukuran kecil, karena pembuatan baut kecil sulit dilakukan pada penguliran mesin bubut karena ditakutkan benda kerja patah.

Sabtu, 11 Mei 2013

Pembentukan Logam

Dalam proses pembentukan logam pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua. Yang pertama adalah pembentukan logam secara manual, yaitu pembentukan logam yang dilakukan menggunakan perkakas tangan mesin ataupun bukan mesin. Sedangkan yang kedua adalah pembentukan dengan mesin, dimana pengerjaannya dilakukan dengan menggunakan Mesin Perkakas. Mungkin akan timbul pertanyaan bagi anda, mengapa pengerjaan menggunakan perkakas tangan bermesin termasuk pengerjaan secara manual,dan bukan termasuk pengerjaan dengan mesin. Jika anda lebih teliti, mungkin akan mendapatkan jawabannya. Sebenarnya ada perbedaan mendasar dari perkakas tangan bermesin dengan pengerjaan menggunakan mesin perkakas. Mesin perkakas memiliki skala ukur dimasing-masing eretan dan poros transpotir, sehingga pengerjaanya dapat menghasilkan suatu benda dengan tingkat presisi masing-masing. Sedangkan mesin perkakas tangan, tidak memilikinya. Perbedaan lebih jelas dapat dilihat dilihat di posting saya Perbedaan Mesin Perkakas dan Mesin Perkakas Tangan.
Baiklah yuk langsung saja kita belajar macamnya pembentukan logam

1. Pembentukan Secara Manual
Dalam pembentukan manual mungkin sudah banyak yang tau. Pembentukan ini sering dinamai Kerja Bangku. Dimana didalamnya ada mengikir, menggergaji, menggerinda, mengetap, mengebor, dan kerja pelat.

2. Pembentukan dengan Mesin
Dalam pembentukan dengan mesin, ada membubut, vertikal milling, horisontal milling, grinding, dan shaping, sedangkan untuk membuat produk dengan presisi tinggi dan dalam jumlah banyak, ada yang menggunakan CNC machine.

Perbedaan mesin perkakas dengan mesin perkakas tangan

Untuk masalah perbedaan seperti ini, lebih mudah jika langsung ke contohnya saja yaa.
berikut contoh dari mesin perkakas dan mesin perkakas tangan.

Mesin Perkakas
Mesin Bubut ( lathe machine )

Mesin Frasi/milling ( Milling Machine )

Mesin Skrap ( Shaping Machine )

Mesin gerinda finishing ( Surface Grinding Machine )







Mesin pengasah cutter ( Tool Grinder Machine )


Mesin Perkakas tangan
Mesin Gerinda Tangan ( Hand Grinder )

Mesin Gergaji ( Sawing Machine )

Mesin bor tangan ( Hand driller )

Mesin Bor Meja ( Drill Machine )

Jadi, dapat disimpulkan bahwa mesin perkakas adalah mesin yang digunakan untuk membentuk logam dengan tingkat presisi yang tinggi karena mempunyai skala ukur dimasing-maing eretannya. Sedangkan Mesin Perkakas Tangan, adalah mesin perkakas yang digunakan untuk membentuk logam namun tidak memiliki skala ukur, jika memilikipun tidak mempunyai tingkat presisi, seperti mesin bor.

Proses Biji Besi Menjadi Besi Kasar

Besi yang sering kita jumpai banyak sekali macamnya. Ada yang berbentuk as, pipa, plat, dsb. Nah sebenarnya, besi-besi tersebut berasal dari proses pengecoran atau penuangan besi cair, yang sebelumnya didapat dari pengolahan Biji Besi.
Berikut adalah Prinsip pengolahannya:
Besi dihasilkan dari oksida besi (Fe2O3), melalui reaksi reduksi dengan karbon monoksida pada suhu relatif tinggi (>15000C) dalam tanur tinggi.

Bahan baku yang digunakan dalam proses pengolahan besi pada tanur tinggi adalah:
a. Biji besi
1. Biji besi yang digunakan terutama dalam bentuk hematite, geotit, dan magnetic.
2. Kokas sebagai zat pereduksi.
Kokas sebagai sumber karbon berkadar tinggi, dibuat dari pemanasan batu bara didalam oven kedap udara. Hasil sampingan pembuatan kokas ini adalah gas bakar yang dapat digunakan kembali sebagai bahan bakar untuk pemanasan oven dan pemanasan awal tanur tinggi. Hasil samping lainnya adalah benzen, tar, toluen, naftalen, dan ammonium sulfat.
3. Batu kapur.
Batu kapur (CaCO3 ), digunakan sebagai bahan untuk mengikat silika pada reaksi dalam tanur tinggi. Hasilnya adalah kalsium silikat (CaSiO3 ), yang menjadi ampas buangan kerak tanur tinggi.
4. Udara
Udara dipanaskan, ditiupkan dari bagian bawah tanur tinggi untuk membakar karbon menjadi gas CO2 yang selanjutnya bereaksi lagi dengan karbon membentuk gas CO, yang nantinya akan mereduksi oksida besi. Rata-rata untuk menghasilkan 1 ton besi, diperlukan bahan baku 2 ton biji besi, 1 ton kokas, 0.3 ton kapur, dan 4 ton udara.

Pengolahan besi dari bijinya.
1. Pemanggangan
Biji hematite (Fe2O3), mula-mula dicuci dengan air sampai bersih dari tanah yang melekat. Setelah kering hematite tersebut lalu dipanggang. Sejumlah karbonat atau sulfida ditambahkan yang hasil penguraiannya dapat bersenyawa dengan silika sebagai pengotor membentuk kerak.
2. Pencairan
Biji besi hasil pemanggangan dicampurkan dengan batu kapur dan kokas dengan perbandingan 5:2:1, dan dimasukan ke dalam tanur tinggi. Tanur tinggi adalah menara berbentuk selinder yang pada bagian menaranya dilengkapi dengan reaktor untuk menghasilkan temperatur tinggi dalam tanur. Tanur tinggi juga dilengkapi dengan “cup and cone” untuk memasukan bahan baku melalui bagian atas tanur tinggi. ”cup” merupakan wadah berbentuk piala , dihubungkan dengan “cone” yang berbentuk kerucut. Berfungsi sebagai katup yang dapat terbuka dan tertutup. Selain itu, terdapat saluran untuk melepaskan gas-gas buangan. Ketika mendekati dasar terdapat dua saluran untuk memisahkan kerak dan cairan besi. Bagian lain tanur, yaitu bagian tuyer, yang merupakan saluran kecil di mana suhu udaranya berkisar 5000-7000C, tekanan udaranya dibuat rendah. 

Reaksi-reaksi yang terjadi

a. Reaksi dengan gas pada suhu tinggi
Ketika udara panas yang telah bebas dari uap air dan sebelumnya dipanaskan pada suhu 5000-7000 C, ditiupkan kedalam layer, gas tersebut akan bereaksi dengan karbon membentuk gas karbondioksida.
C + O2 CO2 ΔH = -96.96 kkal Reaksi berlangsung eksoterm, panas yang dibebaskan menyebabkan temperatur yang sangat tinggi (>15000C), dibagian bawah tanur. Gas ini terdiri dari gas CO2 yang akan bereaksi dengan karbon dan direduksi menjadi gas karbon monoksida (CO). CO2 + C 2CO ΔH = -38.96 kkal Ketika reaksi berlangsung endoterm atau menyerap panas, temperature gas menurun sehingga pada bagian ini temperatur mencapai 12000-13000C. Bagian tanur ini disebut penyerap panas karena pada saat gas naik, reaksi gas CO2 dengan karbon pada setiap tahap selalu menyerap panas, maka temperatur bagian dalam tanur makin ke atas makin berkurang, sehingga saat mendekati saluran pembuangan temperature mencapai 3000C. Jika ada uap air dalam udara yang ditiupkan, temperatur menjadi sangat rendah. Dengan persamaan reaksi : 
H2O + C CO + H2 ΔH = + x kkal
Reaksi ini berlangsung endoterm sehingga menyebabkan pemborosan bahan bakar. Untuk menghindari hal ini udara yang dipanaskan dilewatkan pada silika gel.

b. Reaksi dengan gas pada suhu rendah
Ketika campuran yang terdiri dari hematite, batu kapur, dan karbon dijatuhkan kedalam tanur tinggi, reaksi pertama yang terjadi adalah ferro oksida direduksi menjadi oksida magnetic (feroso feri oksida) oleh karbon monoksida pada temperatur 3000-5000 C.
3Fe2O3 + CO 2Fe3O4 + CO2 (300-5000C) ; ΔH = 8.80 kkal
Pada daerah feroso ferioksida direduksi menjadi ferioksida dan kemudian menjadi besi.
Fe3O4 + CO 3FeO + CO2 (5000-7000C) ; ΔH = 8.80 kkal
FeO + CO Fe + CO2 (7000-9000C) ; ΔH = -3.84 kkal
Sehingga reaksi ferioksida menjadi besi oleh karbon monoksida berlangsung sempurna sebelum pada daerah penyerapan panas. Jika titik leleh besi lebih besar dari 10000C reaksi besi diperoleh dibagian spon. Hanya pada bagian atas penyerapan panas, pada temperature 10000- 12000C batu kapur terurai menjadi kapur (CaO) dan CO2.
CaCO3 CaO + CO2
Kapur CaO bereaksi dengan silika membentuk cairan kalsium silikat yang disebut kerak.
CaO + SiO2 CaSiO3
Pada saat CaSiO3 memasuki dasar tanur, cairan tersebut menutupi cairan besi dan senyawa silika menjadi kerak. Cairan logam berkumpul di bagian atas tanur dengan kerak di bagian atasnya. Ketika cairan terdapat di dalam tanur pada temperatur 1300-15000 C, bijih besi yang kotor (mengandung pengotor seperti fosfat, silikat, sulfid dan sebaginya), juga direduksi menjadi cairan besi yang biasanya mengandung sedikit sulfur, silikcon, fosfor, mangan dan ± 3- 4% karbon dalam bentuk karbida seperti simentatit (Fe3C), sehingga besi yang diperoleh dapat mencapai tingkat kemurnian 92-94 % , dan biasanya disebut “cas iron” atau besi tuang atau kadang-kadang juga disebut “pig iron”. Besi cair yang dihasilkan tersebut dikeluarkan melalui bagin bawah tanur tinggi. Kerak yang kemudian dapat dipergunakan sebagai bahan campuran seman, pembuatan batu bata, dan sebagai bahan kontruksi jalan. Reduksi didalam tanur tinggi bersifat reversible gas yang terdapat dalam tanur terdiri dari sejumlah besar karbon monoksida yang tidak terbakar dan sejumlah kecil hydrogen, metana dan sebagainya. Dengan komposisi rata-rata 60% N2, 24% CO, 12%CO2 . Gas panas
keluar melalui bagian atas tanur . gas buangan ini bersama debu dialirkan ke penangkap debu, sehingga debu akan mengendap sedangkan gas buangan yang panas akan mengalir ke pendingin yang berfungsi menurunkan suhu sehingga gas dapat dilepaskan ke udara melalui cerobong asap.

Begitulah proses pengolahan biji besi menjadi besi, yang sempat saya baca dari arsip file pdf Ibu Soja Siti Fatimah dari UPI. Untuk yang mau belajar lebih banyak tentang pengolahan besi, bisa download saja.

Jenis-jenis Besi Baja


Teknik Mesin memang sangat erat dengan logam terutama besi dan basa, berikut adalah klasifikasi besi yg sempat saya dapat dari sebuah e-book..





a. Besi abu-abu
Dinamakan besi abu-abu karena warnanya yang abu-abu. Besi ini mempunyai kandungan 1,5-4,3% karbon dan 0,3-5% silikon ditambah manganese, belerang (sulphur) dan hosphorus. Bahan ini getas dengan kekuatan tarik rendah tetapi mudah untuk dicor. Hal ini disebabkan tingginya kadar carbon pada besi cor kelabu, tetapi kadar karbon tinggi membentuk serpihan yang dapat menahan redaman getaran dengan baik. Istilah tekniknya kapasitas peredam tinggi.

b. Besi Paduan
Besi paduan adalah besi yang dicampur dengan paduan nikel, kromium, molydenum,  anadium, coopper dan zirconium. Paduan ini gunanya untuk mendapatkan besi yang kuat, keras, tahan aus, tahan panas, tahan karat, mampu mesin dan mampu disambung dengan bahan lain.

c. Baja karbon
Baja karbon sering digunakan dalm konstruksi baik untuk bangunan ataupun alat-alat permesinan. Baja ini paduan dari besi dan karbon dengan beberapa elemen seperti manganese, silikon, sulphur, phosphorus, nikel dan kromium. Baja karbon mempunyai sifat yang unik dan dibagi tiga klasifikasi yaitu baja karbon rendah (0,05-0,3%C) dengan
keuletan (ductility) yang tinggi dan mudah dibentuk; baja karbon sedang (0,3-0,6%C) dengan perlakuan panas mempunyai kekuatan dan kekerasan lebih baik tetapi rentan terhadap keuletan (ductility); dan baja karbon tinggi (>0,6%) dengan kekerasan dan kekuatan tinggi, digunakan untuk alat, cetakan, pegas dan lain-lain.

d. Baja Paduan
Berbeda dengan baja karbon, baja ini mempunyai proporsi paduan yang tinggi terhadap elemen paduannya. Bahan yang sering digunakan dalam baja paduan adalah: Efek dari penambahan paduan adalah

1.Aluminium
Bahan ini membuat tahan oksidasi sehingga tahan dari serangan karat tetapi mengurangi kekuatan dari bahan. Persentase pengguanaan 0-2%.
2.Chrom
Pada penggunaan 0,3-4%, memperbaiki ketahanan aus, oksidasi, hambatan skala, kekuatan dan kekerasan. Peningkatan kekuatan pada temperatur tinggi tetapi kehilangan keuletan (ductility).
3.Cobalt
Bahan ini memperbaiki kekerasan dan hambatan skala juga memperbaiki sifat potong untuk baja alat dengan 8-10%. Bersama kromium, cobalt memberikan baja paduan tinggi pada temperatur tinggi.
4. Tembaga (Copper)
Pada tipikal range 0,2-0,5% memberikan tahan korosi dan kekuatan yield pada baja paduan.
5. Timah (Lead)
Di atas 0,25% digunakan untuk meningkatkan mampu mesin pada baja karbon.
6.Mangan
Pada range 0,3-2% mengurangi kerapuhan sulphur. Persentase 1-2% memperbaiki kekuatan dan kelenturan dan sifat non magnetis hingga 5%.
7.Molydenum
Pada penggunaan 0,3-5% meningkatkan kekuatan temperatur tinggi, hambatan retak, dan kekerasan.
8.Nikel
Pada range 0,3-5% meningkatkan kekuatan, kelenturan dan kekerasan tanpa aspek keuletan. Pada proporsi yang tinggi memperbaiki tahan korosi.
17
9.Silikon
Dengan penggunaan range 0,2-3% memperbaiki kekuatan dan kekerasan tetapi mengurangi keuletan. Silikon bahan yang mudah teroksidasi (berkarat).
10.Sulphur (Belerang)
Di atas 0,5% meningkatkan mampu mesin tetapi mengurangi keuletan dan mampu las.
11.Titanium
Pada proporsi 0,3-0,75% meningkatan kekuatan dan kekerasan pada baja maraging.
12.Tungsten
Bahan ini memberikan kekerasan tinggi dan kelenturan pada temperatur tinggi.
13.Vanadium
Bahan ini memperbaiki sifat kekerasan dan jika dikombinasikan dengan karbon dapat tahan aus.

e. Baja Stainless
Baja karbon dengan campuran kromium 10% sehinggga tahan terhadap karat.
Untuk logam non ferro banyak sekali jenisnya, antara lain aluminium, tembaga, seng, timah, titanium, perak, timah, dan lain-lain. Logam tersebut ada yang dalam bentuk logam murni dan ada yang campuran atau paduan. Contoh logam non ferro paduan adalah
perunggu (paduan tembaga dengan timah) dan kuningan (paduan tembaga dengan seng). Masing-masing jenis logam tersebut mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang berbeda. Oleh karena itu penggunaan logam tersebut juga disesuaikan dengan sifat-sifat yang dimiliki masingmasing jenis logam.

Sunyoto, dkk. Teknik Mesin Industri jilid 1. (bse.kemdiknas.go.id).

Logam


Dalam kimia, sebuah logam atau metal (bahasa Yunani: Metallon) adalah sebuah unsur kimia yang siap membentuk ion (kation) dan memiliki ikatan logam, dan kadangkala dikatakan bahwa ia mirip dengan kation di awan elektron. Metal adalah salah satu dari tiga kelompok unsur yang dibedakan oleh sifat ionisasi dan ikatan, bersama dengan metaloid dan nonlogam.


Sifat-sifat logam 

Sifat kimia
Logam biasanya cenderung untuk membentuk kation dengan menghilangkan elektronnya, kemudian bereaksi dengan oksigen di udara untuk membentuk oksida basa. Contohnya:
4 Na + O2 → 2 Na2O (natrium oksida)
2 Ca + O2 → 2 CaO (kalsium oksida)
4 Al + 3 O2 → 2 Al2O3 (aluminium oksida)
Logam-logam transisi seperti besi, tembaga, seng, dan nikel, membutuhkan waktu lebih lama untuk teroksidasi. Lainnya, seperti palladium, platinum dan emas, tidak bereaksi dengan udara sama sekali. Beberapa logam seperti aluminium, magnesium, beberapa macam baja, dan titanium memiliki semacam "pelindung" di bagian paling luarnya, sehingga tidak dapar dimasuki oleh molekul oksigen.
Proses pengecatan, anodisasi atau plating pada logam biasanya merupakan langkah-langkah terbaik untuk mencegah korosi.
Sifat fisika
konduktivitas listrik, konduktivitas termal, sifat luster dan massa jenis. Logam yang mempunyai massa jenis, tingkat kekerasan, dan titik lebur yang rendah (contohnya Logam pada umumnya mempunyai angka yang tinggi dalam [[logam alkali dan logam alkali tanah) biasanya bersifat sangat reaktif. Jumlah elektron bebas yang tinggi di segala bentuk logam padat menyebabkan logam tidak pernah terlihat transparan.
Mayoritas logam memiliki massa jenis yang lebih tinggi daripada nonlogam. Meski begitu, variasi massa jenis ini perbedaannya sangat besar, mulai dari litium sebagai logam dengan massa jenis paling kecil sampai osmium dengan logam dengan massa jenis paling besar.

Paduan logam
Paduan logam merupakan pencampuran dari dua jenis logam atau lebih untuk mendapatkan sifat fisik, mekanik, listrik dan visual yang lebih baik. Contoh paduan logam yang populer adalah baja tahan karat yang merupakan pencampuran dari besi (Fe) dengan Krom (Cr).

Penggunaan Logam
Umumnya, logam bermanfaat bagi manusia, karena penggunaannya di bidang industri, pertanian, dan kedokteran.  Contohnya, merkuri yang digunakan dalam proses klor alkali. Proses klor alkali merupakan proses elektrolisis yang berperan penting dalam industri manufaktur dan pemurnian zat kimia.[1] Beberapa zat kimia yang dapat diperoleh dengan proses elektrolisis adalah natrium, kalsium, magnesium, aluminium, tembaga, seng, perak, hidrogen, klor, fluor, natrium hidroksida, kalium bikromat, dan kalium permanganat. Proses elektrolisis larutan natrium klorida tersebut merupakan proses klor-alkali.
Elektrolisis larutan NaCl menghasilkan natrium hidroksida di katode (kutub positif) dan gas klor di anode (kutub negatif). Pada industri angkasa luar dan profesi kedokteran dibutuhkan bahan yang kuat, tahan karat, dan bersifat noniritin, seperti aloi titanium. Sebagian jenis logam merupakan unsur penting karena dibutuhkan dalam berbagai fungsi biokimiawi. Pada zaman dahulu, logam tertentu, seperti tembaga, besi, dan timah digunakan untuk membuat peralatan, perlengkapan mesin, dan senjata.

Logam mulia
Secara umum logam mulia berarti logam-logam termasuk paduannya yang biasa dijadikan perhiasan, antara lain emas, perak, tembaga dan platina. Logam-logam tersebut memiliki warna yang bagus, tahan karat, lunak dan terdapat dalam jumlah yang sedikit di alam. Emas dan perak memiliki sifat penghantar listrik yang sangat baik sehingga banyak dipakai untuk melapisi konektor-konektor pada perangkat elektronik.

Logam berat
Logam berat (heavy metal) adalah logam dengan massa jenis lima atau lebih, dengan nomor atom 22 sampai dengan 92. Logam berat dianggap berbahaya bagi kesehatan bila terakumulasi secara berlebihan di dalam tubuh. Beberapa di antaranya bersifat membangkitkan kanker (karsinogen). Demikian pula dengan bahan pangan dengan kandungan logam berat tinggi dianggap tidak layak konsumsi.
Kasus-kasus pencemaran lingkungan menyebabkan banyak bahan pangan mengandung logam berat berlebihan. Kasus yang populer adalah sindrom Minamata, sebagai akibat akumulasi raksa (Hg) dalam tubuh ikan konsumsi.
Di Indonesia, pernah dilaporkan bahwa ikan-ikan di Teluk Jakarta juga memiliki kandungan raksa yang tinggi. Udang dari tambak Sidoarjo pernah ditolak importir dari Jepang karena dinilai memiliki kandungan kadmium (Cd) dan timbal (Pb) yang melebihi ambang batas. Diduga logam-logam ini merupakan dampak buangan limbah industri di sekitarnya. Kakao dari Indonesia juga pernah ditolak pada lelang internasional karena dinilai memiliki kandungan Cd di atas ambang batas yang diizinkan. Cd diduga berasal dari pupuk TSP yang diberikan kepada tanaman di perkebunan.

from - wikipedia.org