Dalam kimia,
sebuah logam atau metal (bahasa
Yunani: Metallon) adalah sebuah unsur
kimia yang siap membentuk ion (kation) dan memiliki ikatan logam, dan kadangkala dikatakan bahwa ia mirip dengan kation di
awan elektron. Metal adalah salah satu dari tiga kelompok unsur yang dibedakan
oleh sifat ionisasi
dan ikatan, bersama dengan metaloid dan nonlogam.
Sifat-sifat
logam
Sifat
kimia
Logam biasanya cenderung untuk
membentuk kation dengan menghilangkan elektronnya, kemudian bereaksi dengan
oksigen di udara untuk membentuk oksida basa. Contohnya:
4 Na + O2 → 2 Na2O (natrium oksida)
2 Ca + O2 → 2 CaO (kalsium oksida)
4 Al + 3 O2 → 2 Al2O3
(aluminium oksida)
Logam-logam transisi seperti besi,
tembaga, seng,
dan nikel, membutuhkan waktu lebih lama untuk teroksidasi. Lainnya,
seperti palladium,
platinum dan emas,
tidak bereaksi dengan udara sama sekali. Beberapa logam seperti aluminium, magnesium,
beberapa macam baja, dan titanium
memiliki semacam "pelindung" di bagian paling luarnya, sehingga tidak
dapar dimasuki oleh molekul oksigen.
Proses pengecatan, anodisasi atau plating pada logam biasanya merupakan langkah-langkah terbaik untuk
mencegah korosi.
Sifat
fisika
konduktivitas listrik, konduktivitas termal, sifat luster dan massa
jenis. Logam yang mempunyai massa jenis,
tingkat kekerasan, dan titik lebur yang rendah (contohnya Logam pada umumnya
mempunyai angka yang tinggi dalam [[logam
alkali dan logam alkali tanah)
biasanya bersifat sangat reaktif. Jumlah elektron bebas yang tinggi di segala
bentuk logam padat menyebabkan logam tidak pernah terlihat transparan.
Mayoritas logam memiliki massa jenis
yang lebih tinggi daripada nonlogam. Meski begitu, variasi massa jenis ini
perbedaannya sangat besar, mulai dari litium sebagai logam dengan massa jenis paling kecil sampai osmium dengan logam dengan massa jenis paling besar.
Paduan
logam
Paduan
logam merupakan pencampuran dari dua jenis logam atau lebih untuk mendapatkan
sifat fisik, mekanik, listrik dan visual yang lebih baik. Contoh paduan logam
yang populer adalah baja tahan karat yang merupakan pencampuran dari besi (Fe)
dengan Krom (Cr).
Penggunaan
Logam
Umumnya, logam bermanfaat bagi
manusia, karena penggunaannya di bidang industri, pertanian,
dan kedokteran.
Contohnya, merkuri yang digunakan dalam proses klor alkali. Proses klor alkali merupakan proses elektrolisis yang berperan penting dalam industri manufaktur dan pemurnian zat kimia.[1] Beberapa zat kimia yang dapat diperoleh dengan proses
elektrolisis adalah natrium,
kalsium, magnesium,
aluminium, tembaga, seng,
perak, hidrogen,
klor, fluor,
natrium hidroksida,
kalium bikromat, dan kalium permanganat. Proses elektrolisis larutan natrium klorida tersebut
merupakan proses klor-alkali.
Elektrolisis larutan NaCl menghasilkan natrium hidroksida
di katode (kutub positif) dan gas klor di anode (kutub negatif).
Pada industri angkasa luar dan profesi kedokteran dibutuhkan bahan yang kuat,
tahan karat, dan bersifat noniritin, seperti aloi titanium. Sebagian jenis logam merupakan unsur penting karena
dibutuhkan dalam berbagai fungsi biokimiawi. Pada zaman dahulu, logam tertentu, seperti tembaga, besi,
dan timah digunakan untuk membuat peralatan, perlengkapan mesin, dan senjata.
Logam
mulia
Secara umum logam mulia berarti logam-logam termasuk
paduannya yang biasa dijadikan perhiasan, antara lain emas, perak,
tembaga dan platina.
Logam-logam tersebut memiliki warna yang bagus, tahan karat, lunak dan terdapat
dalam jumlah yang sedikit di alam. Emas dan perak memiliki sifat penghantar
listrik yang sangat baik sehingga banyak dipakai untuk melapisi
konektor-konektor pada perangkat elektronik.
Logam
berat
Logam berat (heavy metal) adalah logam dengan massa
jenis lima atau lebih, dengan nomor atom
22 sampai dengan 92. Logam berat dianggap berbahaya bagi kesehatan bila
terakumulasi secara berlebihan di dalam tubuh. Beberapa di antaranya bersifat
membangkitkan kanker
(karsinogen). Demikian pula dengan bahan pangan dengan kandungan logam berat
tinggi dianggap tidak layak konsumsi.
Kasus-kasus pencemaran lingkungan menyebabkan banyak bahan
pangan mengandung logam berat berlebihan. Kasus yang populer adalah sindrom Minamata, sebagai akibat akumulasi raksa (Hg) dalam tubuh ikan konsumsi.
Di Indonesia, pernah dilaporkan bahwa ikan-ikan di Teluk
Jakarta juga memiliki kandungan raksa yang
tinggi. Udang dari tambak
Sidoarjo pernah ditolak importir dari Jepang karena dinilai memiliki kandungan kadmium (Cd) dan timbal (Pb) yang melebihi ambang batas. Diduga logam-logam ini
merupakan dampak buangan limbah industri di sekitarnya. Kakao dari Indonesia juga pernah ditolak pada lelang
internasional karena dinilai memiliki kandungan Cd di atas ambang batas yang
diizinkan. Cd diduga berasal dari pupuk TSP
yang diberikan kepada tanaman di perkebunan.
from - wikipedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar